Thursday, May 15, 2014

Berapa Kisaran Detak Jantung Normal per Menit

Pertanyaan :

Yang dimaksud dengan detak jantung normal 60-100 per menit itu adalah detak jantung saat kita benar-benar istirahat tak melakukan aktivitas apapun, atau termasuk saat kita melakukan aktivfitas ringan seperti mandi, mencuci, dll? Detak jantung saya selalu berkisar antara 80-110.  80 per menit ketika saya sedang istirahat total 90-110 ketika tubuh saya bergerak melakukan aktivitas ringan (bahkan hanya ketika sedang berjalan). Apakah itu normal dok? Terima kasih. 


Jawab :

Sesuai dengan pertanyaan, detak jantung yang normal memang berkisar antara 60-100 kali per menit. Walaupun ada pengecualian seperti pada atlet yang bugar, detak jantungnya dapat di bawah 60 kali per menit. Detak jantung, yang biasa juga disebut denyut nadi, karena dihitumg dengan menekan urat nadi di pergelangan tangan atau dapat juga di leher, dilakukan pada saat istirahat, karena itu disebut juga detak jantung waktu istirahat. 

Pada waktu Anda melakukan aktivitas denyut nadi ini dapat meningkat, ini disebabkan pada waktu Anda beraktivitas, tubuh membutuhkan supply darah lebih banyak, dan karena itu jantung akan memompa darah lebih banyak pula.  Kecepatan denyut, detak jantung ini menunjukkan efektivitas kerja jantung.

Disamping tingkat aktivitas, kebugaran, suhu, temperatur udara,  posisi tubuh, emosi, berat badan, obat-obatan dapat bepengaruh terhadap kecepatan detak jantung kita. Sebagai contoh, kalau Anda marah jantung Anda Akan berdetak lebih cepat,dalam batas tertentu itu normal.

Lalu, pada kasus diatas, yang denyut nadinya selalu antara 80-110 kali per menit, 80 waktu istirahat dan 110 waktu  aktivitas ringan, keadaan ini  bisa normal atau bisa juga tidak, tergantung gejala lain yang menyertainya, seperti sesak nafas, sakit dada, keringat banyak, rasa pusing dan sebagainya. Namun, yang jelas, kecepatan denyut nadi dapat menunjukkan kebugaran jantung, tubuh seseorang, bahkan denyut nadi yang cepat merupakan faktor risiko untuk stroke, jantung. Karena itu sebaiknya Anda konsultasi ke dokter setempat.

Kemudian, melihat perbandingan tinggi dan berat badan , BMI, indeks massa tubuh Anda masih normal. Pertahankan ini dengan olahraga teratur, dan pola makan yang sehat. Kalau Anda teratur olahraga, minimal 30-40 menit, 5 kali dalam seminggu, di samping kebugaran Anda lebih baik, denyut nadi Anda juga akan lebih stabil.

Thursday, May 1, 2014

Detak Jantung Terlalu Cepat Tingkatkan Risiko Kematian

Detak jantung yang terlalu cepat saat seseorang sedang beristirahat perlu diwaspadai karena bisa meningkatkan risiko kematian. Risiko tersebut bahkan tetap tinggi meski mereka secara fisik sehat dan fit.

Detak jantung saat beristirahat adalah detak jantung permenit ketika seeorang sedang duduk atau berbaring selama 10 menit. Mereka yang detak jantungnya antara 60-100 per menit dianggap normal.

Detak jantung saat beristirahat dipengaruhi oleh sirkulasi hormonal, level aktivitas fisik, serta sistem saraf otonomik. 

Selama ini diketahui bahwa orang yang sangat aktif secara fisik biasanya memiliki detak jantung istirahat yang lebih rendah. Namun, para peneliti juga ingin mengetahui apakah detak jantung memiliki pengaruh pada risiko kematian, terlepas dari level olahraga kebugaran yang dilakukan.

Sekitar 3000 orang pria sehat yang berpartisipasi dalam Copenhagen Male Study dimonitor selama 16 tahun. Penelitian dimulai pada tahun 1970-1971 untuk melacak kesehatan kardiovaskular para responden di 14 perusahaan besar di Kopenhagen, Denmark.

Pada tahun 1971, seluruh partisipan diwawancara oleh dokter mengenai kesehatan dan gaya hidup, termasuk apakah mereka merokok dan berolahraga. Mereka juga diuji secara fisik, antara lain tes bersepeda untuk mengevaluasi level kardiorespiratori.

Tes kesehatan dilakukan lagi pada tahun 1985-1986 terhadap 3000 responden berupa pengukuran tekanan darah, tinggi badan, berat badan, kadar gula darah, serta lemak darah. Para peneliti juga mengukur detak jantung istirahat. 

Untuk mengetahui usia harapan hidup, para partisipan disurvei 16 tahun kemudian. Ternyata sekitar 4 dari 10 partisipan meninggal dunia. 

"Tidak mengejutkan bahwa detak jantung istirahat yang tinggi terkait dengan aktivitas fisik yang rendah, tekanan darah tinggi, berat badan, serta tingginya level lemak darah," tulis para peneliti dalam laporannya.

Seseorang yang nilai detak jantung istirahat antara 51-80 denyutan per menit mengalami peningkatan risiko kematian sampai 50 persen. 

Sementara orang yang nilai detak jantung istirahatnya antara 81-90 denyutan per menit risikonya dua kali lipat dibanding dengan mereka yang denyutannya lebih rendah.  Makin tinggi nilai denyutan, makin besar risiko kematiannya. 

Ketika faktor kebiasaan merokok juga diperhitungkan, diketahui setiap peningkatan detak jantung istirahat antara 12-27 persen akan meningkatkan risiko kematian sampai 20 persen.