Wednesday, December 21, 2011

70 Persen Gawat Jantung Terjadi di Rumah

Gejala sakit jantung yang mirip masuk angin sering membuat orang salah menilai. Alih-alih segera dibawa ke rumah sakit, malah hanya dikeroki atau dirawat di rumah. Inilah yang sering kali mempercepat kematian, karena telah terjadi kegawatan. “Kurang lebih 70 persen gawat jantung terjadi di rumah. Cuma dikeroki lalu meninggal” ujar ahli jantung dari Pusat Jantung Nasional Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Profesor Budhi Setianto saat kampanye Jantung Sehat di FX Jakarta, 29/9.




Menurut Budhi banyak dari penderita jantung dan keluarganya tak memahami gejala atau tanda-tanda serangan jantung. Tiba -tiba saja mereka mengalami serangan mendadak dan sering tak tertolong. Gejala serangan jantung sering mirip tanda masuk angin seperti keringat dingin, pegal di semua bagian atau mual. Gejala ini sering dianggap enteng lalu cuma dikeroki atau dibaluri minyak angin, tidak dibawa ke rumah sakit.


Kerokan, menurut dokter Budhi, bukan sebagai penyebab kematian. Kematian terjadi karena tidak ada pertolongan cepat saat terjadi serangan. Padahal untuk menyelamatkan jantung dari serangan butuh waktu yang sangat cepat. Tanda yang paling bisa dikenali adalah sakit atau nyeri di bagian dada, berdebar dan susah bernapas. Dia menjelaskan sakit atau nyeri akibat serangan jantung tidak terasa di kulit atau di tulang. “Nyeri di bagian dalam dan tidak hilang-hilang ,” ujarnya. 


Selain serangan jantung, penyakit kardiovaskuler yang juga harus diwaspadai yakni stroke. Lantas gejala atau tanda yang harus diwaspadai soal stroke? “Tandanya sakit tiba-tiba,” ujar Budhi. Sakit tiba-tiba yang dimaksudkan seperti tiba-tiba lemah, sulit bicara atau sulit mengerti sesuatu, sulit melihat, satu mata atau kedua mata, gangguan berjalan atau hilang keseimbangan, sulit koordinasi dan sakit kepala yang hebat. 


Serangan jantung dan kardiovaskuler lainnya bisa dipacu oleh faktor resiko seperti merokok, tekanan darah tinggi, makanan tinggi lemak, kelebihan berat badan dan sebagainya. 

Sunday, December 18, 2011

Mau Jantung Sehat? Tidurlah dengan Sehat


Dalam mencapai kesehatan yang paripurna kita telah berolah raga rutin dan menjaga keseimbangan gizi dengan baik. Tetapi banyak kematian mendadak akibat serangan jantung menyerang para atlet atau orang-orang yang kita ketahui benar menjaga kesehatan. Seolah kita tersadar ada satu mata rantai yang hilang dalam upaya kita menjaga kesehatan.
Dalam rangka memperingati hari jantung sedunia yang jatuh pada 29 September saya menuliskan artikel tentang kesehatan jantung dan tidur. Mungkin kesehatan tidur adalah mata rantai yang ingin kita lengkapi demi kesehatan.
Dunia kesehatan modern kini mengenal istilah the Triumvirate of Health yang artinya tiga komponen utama kesehatan. Ketiganya adalah: kebugaran fisik, keseimbangan nutrisi dan kesehatan tidur. Olah raga dan menjaga menu makanan saja tidak cukup.
Tidur
Tidur sering dimaknai sebagai periode non aktif dari kehidupan. Tapi jangan salah mengerti, dalam proses tidur terjadi fase-fase aktif bagi kehidupan. Ini sebabnya banyak perkumpulan ahli kedokteran tidur di dunia menggunakan simbol yin-yang sebagai dasar logo. Ini untuk menunjukkan filosofi kedokteran tidur yang memandang keseimbangan antara kondisi terjaga dan tidur. Masa tidur penting untuk kualitas manusia di saat terjaga. Sehingga penting bagi praktisi kesehatan tidur untuk menilai kualitas hidup seseorang dari kesehatan tidurnya.
William Dement, bapak kedokteran tidur, menyatakan bahwa lebih mudah menilai kesehatan seseorang dengan mengamati pola tidurnya dibanding dengan menilai gizi atau pola olah raganya.
Tidur juga bukan masa aman, dimana tak ada sesuatu yang buruk yang bisa terjadi saat tidur. Dunia kedokteran di masa lampau pun beranggapan demikian. Saat tidur pasien tampak tenang dan jauh dari rasa sakit. Padahal kenyataannya tidak demikian. Berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi dan penyakit-penyakit jantung-pembuluh darah lainnya kini telah diketahui berhubungan dengan tidur.
Hipertensi
Tekanan darah tinggi di Indonesia terus meningkat jumlah penderitanya. Bank Dunia juga mengamini peningkatan pengeluaran biaya kesehatan untuk mengatasi hipertensi yang terus meningkat di negara-negara berkembang. Dampak penyakit tekanan darah tinggi pun tak dapat dianggap remeh. Hipertensi dikenal dapat berlanjut pada penyakit jantung koroner, pembengkakkan otot jantung hingga stroke.
Proses tidur sendiri telah lama diketahui berhubungan dengan penyakit jantung. Bahkan diawal penemuan penyakit sleep apnea, henti nafas saat tidur, hipertensi menjadi awal ketertarikan para peneliti tidur.
Dahulu dikenali adanya orang-orang yang selalu mengantuk, lamban dan tidur mendengkur. Mereka dikenal dengan sebutan Pickwickian syndrome, meminjam karakter ciptaan Dickens yang diterbitkan di koran Pickwick. Para peneliti mendapati bahwa banyak dari mereka juga menderita hipertensi.
Kelompok peneliti dari Bologna adalah yang pertama melengkapi perekaman tidur dengan sensor-sensor untuk merekam pernafasan. Akhirnya ditemukanlah bahwa penderita Pickwickian syndrome ini mengalami henti nafas saat tidur. Sejak saat itu dikenal bahaya mendengkur bernama sleep apnea. Dan penderita sleep apnea ternyata juga mengalami peningkatan tekanan darah selama tidur! Sebelum era 1980-an penelitian seolah mandeg karena tak adanya perawatan untuk sleep apnea. Dengan ditemukannya continuous positive airway pressure (CPAP) untuk perawatan sleep apnea, penelitian tidur kembali bergairah.
Journal of the American Medical Association, di tahun 2000 menyatakan bahwa 45% penderita hipertensi juga menderita sleep apnea. Sementara Journal of Hypertension setahun berikutnya menyebutkan bahwa 80% penderita hipertensi yang resisten terhadap pengobatan ternyata juga menderita sleep apnea. Selanjutnya dokumen JNC7 yang merupakan panduan tata laksana penanganan tekanan darah tinggi menyebutkan sleep apnea sebagai salah satu penyebab hipertensi yang harus didiagnosa demi pengobatan yang paripurna.
Tidak berhenti di situ. Kini sudah tak terhitung jurnal-jurnal kedokteran yang membuktikan perbaikan tekanan darah setelah sleep apnea dirawat dengan CPAP. Sebut saja jurnal Heart, Chest, New England Journal of Medicine dan masih banyak lagi.
Kesehatan Jantung
Sama seperti tekanan darah tinggi, kesehatan jantung pun berkaitan erat dengan tidur. Sebuah penelitian di jurnal kedokteran SLEEP menyatakan durasi tidur yang paling sehat bagi jantung adalah 7 jam sehari.
Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa tidur kurang dari 5 jam perhari akan meningkatkan resiko serangan jantung, penyakit jantung koroner dan stroke hingga dua kali lipat. Membayar utang tidur sehari dua hari tidak akan menolong. Sementara tidur sembilan jam setiap malam juga meningkatkan resiko yang sama hingga 1,5 kali lipat.
Meskipun mekanisme pasti belum diketahui, para peneliti menduga durasi tidur pendek berkaitan dengan gangguan metabolisme dan pengerasan dini dinding pembuluh darah.
Durasi tidur yang panjang, dikaitkan dengan rasa kantuk yang berlebihan. Rasa kantuk berlebihan atau hipersomnia merupakan salah satu tanda utama dari sleep apnea. Sleep apnea adalah henti nafas saat tidur yang disebabkan oleh menyempitnya saluran nafas pada saat tidur. Akibatnya walau gerak nafas tetap ada, tak terjadi pertukaran udara yang dibutuhkan.
Berbagai penelitian juga menyebutkan hubungan erat antara sleep apnea dan berbagai penyakit jantung. Javaheri dan kawan-kawan dalam jurnal Circulation di tahun 1999 menyebutkan 50% penderita payah jantung kongestif juga mendengkur dan menderita sleep apnea. Sementara penderita jantung koroner 30%nya juga menderita sleep apnea, seperti disebutkan dalam jurnal Cardiology di tahun yang sama.
Sebuah riset yang diterbitkan pada jurnal SLEEP menyebutkan bahwa perawatan sleep apnea demi kesehatan jantung sudah amat mendesak. Penderita sleep apnea yang tak dirawat akan mempunyai resiko 5 kali lipat meninggal akibat gangguan jantung.
Perawatan sleep apnea, juga akan menurunkan risiko penyakit jantung koroner sebanyak 37% dan resiko stroke hingga 56%. Angka yang tak dapat diremehkan.
Perawatan Sleep Apnea
Diawali dengan diagnosa, sleep apnea membutuhkan pemeriksaan di laboratorium tidur menggunakan alat bernama polisomnografi (PSG). Di sini tidur penderita akan direkam menggunakan berbagai sensor yang merekam fungsi-fungsi tubuh, dari gelombang otak, irama jantung, pernafasan hingga posisi tidur. Dari pemeriksaan ini baru diketahui apakah penderita menderita sleep apnea atau sekedar mendengkur biasa. Tapi jangan membayangkan laboratorium tidur sebagai tempat penuh monitor dan peralatan yang menyeramkan. Laboratorium tidur sebaliknya, dirancang senyaman mungkin untuk ditiduri.
Setelah diagnosa, perawatan utama sleep apnea adalah penggunaan continuous positive airway pressure (CPAP). Pasien nanti akan melewati program CPAP trial untuk penggunaan yang nyaman dan tepat guna. Perawatan lain adalah dengan jalan pembedahan atau penggunaan alat bantu mulut yang dibuat oleh dokter gigi.
Tidur memiliki hubungan timbal balik dengan kesehatan dan kualitas hidup manusia. Memperbaiki kesehatan tidur, tentu akan meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan kita. Kesehatan jantung dan pembuluh darah juga berhubungan erat dengan tidur.
Sudah saatnya Indonesia lebih memperhatikan kesehatan tidur. Pelayanan medis pun harus lebih peka tentang kesehatan tidur pasien ketika berhadapan dengan kasus-kasus penyakit jantung dan pembuluh darah. Masyarakat luas pun harus lebih memperhatikan kesehatan tidurnya. Ketika berhadapan dengan dokter, selain menceritakan keluhan penyakit, sampaikan juga kebiasaan tidur.
(Dari berbagi sumber)

Thursday, December 15, 2011

Cokelat Hitam Turunkan Kolesterol?


Kandungan antioksidan dalam cokelat hitam (dark chocolate) sudah lama diketahui memiliki khasiat cukup berarti bagi jantung. Riset teranyar mengungkapkan cokelat hitam mampu menurunkan kadar kolesterol pada penderita diabetes melitus.
Orang yang menderita diabetes seringkali memiliki kadar kolesterol cukup tinggi. Seperti diketahui kolesterol yang tinggi dalam darah merupakan salah satu faktor yang membuat seseorang terkena penyakit jantung dan stroke. Sebuah penelitian di The Hull University menemukan, penderita diabetes yang mengonsumsi cokelat hitam kadar kolesterolnya menurun.
Mereka menemukan polifenol pada cokelat hitam merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan kolesterol dan mencegah penyakit jantung. Penelitian para ilmuwan dari Inggris itu  melibatkan 12 orang penderita diabetes melitus. Oleh tim ahli, para pasien diminta mengonsumi cokelat hitam yang kaya polifenol selama 16 minggu.
Hasilnya, terjadi sedikit peningkatan kadar kolesterol total, dengan penurunan angka kolesterol jahat dan peningkatan kolesterol baik. "Cokelat yang mengandung kokoal tinggi seharusnya menjadi bagian dari pola konsumsi penderita diabetes," kata Profesor Steve Atkin, peneliti.
Kendati demikian, badan diabetes Inggris tidak mau terburu-buru merekomendasikan cokelat hitam untuk sering-sering dikunyah para diabetesi. Pasalnya, kandungan lemak dan gula dalam cokelat hitam bisa memperburuk diabetes. Dengan kata lain, bagi penderita diabetes sebenarnya cokelat hitam lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya.

Monday, December 12, 2011

Kolesterol Tinggi, Haruskah Pantang Daging?

Pola makan seseorang sangat berpengaruh terhadap kadar kolesterol dalam darahnya. Bicara mengenai pola makan, jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi ikut memengaruhi besar kecilnya risiko kita terkena penyakit jantung. 

Makanan yang mengandung lemak jenuh, baik itu dari daging hewan maupun minyak kelapa, sama-sama akan meningkatkan kadar kolesterol yang bisa menyebabkan perlemakan, terutama di jantung. Inilah cikal bakal terjadinya penyakit jantung.

Salah satu cara untuk mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh adalah mengurangi asupan lemak jahat, seperti trans fat dan lemak jenuh,  daging merah, keju, serta susu tinggi lemak. 

Sebagai pengganti daging merah, Anda bisa mengonsumsi daging putih atau daging tanpa lemak. Misalnya daging ayam tanpa kulit. Anda juga bisa memilih daging has dalam yang kandungan lemaknya lebih sedikit. Untuk mengurangi kadar lemak dalam daging, sebaiknya daging diolah dengan cara dikukus atau dibuat sup bening.

The American Heart Association merekomendasikan untuk mengonsumsi ikan yang kaya omega-3 minimal dua kali dalam seminggu untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner pada orang yang kolesterolnya tinggi.

Jenis makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan kacang-kacangan, hampir tidak mengandung kolesterol. Itu sebabnya, vegetarian yang tidak mengonsumsi daging, termasuk daging unggas, biasanya memiliki kadar kolesterol dan trigliserida lebih rendah.

Friday, December 9, 2011

Kolesterol Tinggi Paling Ditakuti


Masyarakat Indonesia ternyata paling takut bila kadar kolesterolnya tinggi. Sebanyak 23 persen masyarakat yang disurvei mengatakan kolesterol tinggi menjadi tantangan kesehatan terbesar yang akan dihadapi dalam lima tahun mendatang.
Demikian menurut Survei Kesehatan dan Kesejahteraan Indonesia yang dilakukan oleh Philips (Philips Index for Health and Wellbeing 2010) dan dipaparkan hari ini (14/12/2010) di Jakarta.
Kolesterol memainkan peranan penting dalam tubuh sehat. Namun, kadar kolesterol darah yang buruk, merupakan faktor penyebab utama bagi penyakit arteri koroner yang bisa mengarah pada serangan jantung.
Di urutan kedua, masyarakat menganggap menurunnya kemampuan penglihatan (21 persen) sebagai tantangan kesehatan seiring dengan bertambahnya usia. Selanjutnya adalah serangan stroke (20 persen), influenza (17 persen), kanker (16 persen), rematik (14 persen), dan serangan jantung (12 persen).
Meski memiliki kesadaran cukup tinggi akan bahaya penyakit, namun kesadaran masyarakat akan tindakan pencegahan masih rendah. Sebanyak 75 persen responden mengatakan mereka tidak pernah memeriksakan kesehatannya. Responden yang melakukan check up dalam satu tahun terakhir hanya 17 persen.
"Memang ada gap antara kesadaran akan penyakit dan tindakan preventif. Namun ini memang khas orang Indonesia, hanya takut saja tapi tidak pernah periksa ke dokter," kata dr.Kartono Muhammad, mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia, menanggapi hasil survei ini.
Selain Indonesia, survei ini juga dilakukan di 30 negara lain di dunia, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, dan Australia. Di Indonesia, survei ini dilakukan kepada 1.004 responden di beberapa provinsi dan kelompok umur. Survei dibuat untuk mengukur persepsi masyarakat terhadap suatu atribut dan bagaimana kepuasan mereka terhadap apa yang dianggap penting.
"Survei ini dirancang untuk mendalami apa yang menjadi perhatian masyarakat terkait masalah kesehatan dan kesejahteraan. Sebagai perusahaan, kami ingin mencoba lebih dekat kepada konsumen dan melihat keinginan dan kebutuhan mereka," kata Robert Fletcher, Presiden Direktur PT. Philips Indonesia.

Tuesday, December 6, 2011

Turunkan Kolesterol dengan Jeruk Nipis


Selain mengonsumsi obat dari dokter, ada cara alami yang dapat dicoba untuk menurunkan kadar lemak dalam darah. Caranya mudah, bahkan yang diperlukan pun gampang didapatkan.
- Ambil jeruk nipis yang segar, cuci bersih.
- Jeruk nipis dibelah empat, lalu iris tipis-tipis.
- Masukkan irisan jeruk nipis dengan kulitnya ke dalam mug atau gelas.
- Tuangkan air panas ke dalamnya sampai penuh, lalu tutup rapat.
- Tunggu kira-kira 30 menit, lalu minum sampai habis.
- Lakukan sehari dua kali, setiap pagi dan malam hari sebelum tidur.
Perlu diketahui, jeruk nipis tidak menyebabkan perih pada lambung. Jeruk nipis juga jangan dikupas karena pada kulitnya terdapat kandungan minyak yang diperlukan untuk pengobatan. 

Saturday, December 3, 2011

Turunkan Kolesterol dengan Jeruk Bali


Jeruk bali bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan pektinnya lebih banyak dibandingkan dengan jeruk jenis lain. Pektin inilah yang dipercaya mampu menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi risiko sakit jantung.
Hampir semua orang kenal jeruk bali. Rasa dan bentuknya khas. Kulitnya sering dimanfaatkan anak-anak di pedesaan sebagai bahan baku mobil-mobilan. Daging buahnya yang segar dan banyak mengandung air bisa langsung dimakan setelah dikupas atau sebagai campuran salad maupun rujak.
Buahnya yang berwarna putih dapat dijadikan manisan setelah dibuang bagian kulit luarnya yang banyak mengandung kelenjar minyak. Di Vietnam, bunganya yang harum digunakan untuk membuat parfum. Bukan hanya itu, kayunya juga sering dimanfaatkan untuk gagang perkakas alat dapur.
Jeruk bali bermanfaat menurunkan kolesterol dan melawan penyakit jantung. Kenyataan tersebut pernah diungkapkan peneliti asal Israel dalam berbagai situs kesehatan dunia.
Penelitian tersebut melibatkan 57 orang dengan kadar kolesterol tinggi dan baru menjalani operasibypass pembuluh darah koroner. Kandungan lemak yang sangat tinggi menyebabkan tubuh pasien kebal terhadap obat-obatan yang biasa dipakai untuk menurunkan kadar kolesterol.
Pasien-pasien tersebut kemudian dibedakan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama diberi hidangan jeruk bali dengan daging buah berwarna merah selama 30 hari berturut-turut. Kelompok kedua diberi jeruk bali warna putih. Kelompok terakhir tidak diberi jeruk bali sama sekali.
Hasilnya, pasien kelompok pertama dan kedua sama-sama mengalami penurunan lemak darah, sedangkan pasien di kelompok terakhir tidak mengalami perubahan apa pun. Diketahui pula bahwa jeruk bali merah diyakini lebih efektif menurunkan kadar lemak, khususnya trigliserida.
Kandungan likopen jeruk bali berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menurut para peneliti, daging buah segar maupun jusnya memiliki manfaat yang sama. Temuan-temuan ini dilaporkan dalamJournal of Agricultural and Food Chemistry.
Antibakteri
Para ahli dari Universitas Jagiellonian Polandia menemukan, ekstrak jeruk bali mengandung antibakteri dan antioksidan yang bisa "menenangkan" sistem getah perut untuk membantu proses penyembuhan. Dr Thomas Brzozowski, ketua penelitian, menyarankan agar para penderita tukak lambung memasukkan jeruk ke dalam diet mereka, meski secara alamiah mengandung asam.
Selama ini, penderita luka lambung diminta tidak memasukkan jeruk ke dalam diet mereka, tetapi penelitian ini justru menyarankan sebaliknya. Ekstraknya diyakini bisa mengurangi kadar enzim COX-1 dan COX-2 yang ada dalam obat-obatan. Kondisi ini memainkan peran utama dalam upaya penyembuhan lambung. Para peneliti yakin ekstrak jeruk bali mampu menyatu dengan kedua enzim itu dalam proses penyembuhan lambung.
Tak hanya bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan lambung, jeruk bali juga baik untuk kesehatan gusi karena kadar vitamin C-nya tinggi. Hal ini diungkapkan peneliti di Universitas Friedrich Schiller, Jerman, yang menemukan kaitan kesehatan gusi pada mereka yang banyak mengonsumsi jeruk bali.
Penelitian melibatkan 58 responden yang mengalami kerusakan gusi yang cukup parah. Kenyataannya, jeruk bali membawa dampak positif setelah dikonsumsi setiap hari selama sekitar dua minggu. Bahkan, dampak positif itu juga berlaku bagi perokok maupun bukan perokok. Seperti diketahui, merokok adalah salah satu penyebab utama kerusakan gusi.
Manfaat lain jeruk bali ialah membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit (persentase sel darah per volume darah), sekaligus sebagai sumber antioksidan penangkal kanker.
Kandungan jeruk bali
- Likopen
Kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan.
- Pektin
Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
- Zat aktif pembersih darah
Jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan tingkat hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah. Tingkat hematokrit normal pada wanita adalah 37-47 persen, sedangkan laki-laki 40-54 persen. Rendahnya hematokrit akan menyebabkan anemia, tetapi jika sangat tinggi dapat memicu penyakit jantung karena darah jadi mengental.
- Kalium
Jeruk bali (gravefruit) merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat.
- Vitamin C
Seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging jeruk). Vitamin C sangat baik sebagai sumber antioksidan. Perokok dianjurkan untuk mengonsumsi jeruk bali dua "siung" (helai dalam buah) setiap hari. Peningkatan kadar vitamin C di dalam darah mampu memperbaiki jaringan yang rusak, bahkan kanker, akibat tidak stabilnya molekul radikal bebas karena rokok dan polusi udara.