Wednesday, December 21, 2011

70 Persen Gawat Jantung Terjadi di Rumah

Gejala sakit jantung yang mirip masuk angin sering membuat orang salah menilai. Alih-alih segera dibawa ke rumah sakit, malah hanya dikeroki atau dirawat di rumah. Inilah yang sering kali mempercepat kematian, karena telah terjadi kegawatan. “Kurang lebih 70 persen gawat jantung terjadi di rumah. Cuma dikeroki lalu meninggal” ujar ahli jantung dari Pusat Jantung Nasional Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Profesor Budhi Setianto saat kampanye Jantung Sehat di FX Jakarta, 29/9.




Menurut Budhi banyak dari penderita jantung dan keluarganya tak memahami gejala atau tanda-tanda serangan jantung. Tiba -tiba saja mereka mengalami serangan mendadak dan sering tak tertolong. Gejala serangan jantung sering mirip tanda masuk angin seperti keringat dingin, pegal di semua bagian atau mual. Gejala ini sering dianggap enteng lalu cuma dikeroki atau dibaluri minyak angin, tidak dibawa ke rumah sakit.


Kerokan, menurut dokter Budhi, bukan sebagai penyebab kematian. Kematian terjadi karena tidak ada pertolongan cepat saat terjadi serangan. Padahal untuk menyelamatkan jantung dari serangan butuh waktu yang sangat cepat. Tanda yang paling bisa dikenali adalah sakit atau nyeri di bagian dada, berdebar dan susah bernapas. Dia menjelaskan sakit atau nyeri akibat serangan jantung tidak terasa di kulit atau di tulang. “Nyeri di bagian dalam dan tidak hilang-hilang ,” ujarnya. 


Selain serangan jantung, penyakit kardiovaskuler yang juga harus diwaspadai yakni stroke. Lantas gejala atau tanda yang harus diwaspadai soal stroke? “Tandanya sakit tiba-tiba,” ujar Budhi. Sakit tiba-tiba yang dimaksudkan seperti tiba-tiba lemah, sulit bicara atau sulit mengerti sesuatu, sulit melihat, satu mata atau kedua mata, gangguan berjalan atau hilang keseimbangan, sulit koordinasi dan sakit kepala yang hebat. 


Serangan jantung dan kardiovaskuler lainnya bisa dipacu oleh faktor resiko seperti merokok, tekanan darah tinggi, makanan tinggi lemak, kelebihan berat badan dan sebagainya. 

Sunday, December 18, 2011

Mau Jantung Sehat? Tidurlah dengan Sehat


Dalam mencapai kesehatan yang paripurna kita telah berolah raga rutin dan menjaga keseimbangan gizi dengan baik. Tetapi banyak kematian mendadak akibat serangan jantung menyerang para atlet atau orang-orang yang kita ketahui benar menjaga kesehatan. Seolah kita tersadar ada satu mata rantai yang hilang dalam upaya kita menjaga kesehatan.
Dalam rangka memperingati hari jantung sedunia yang jatuh pada 29 September saya menuliskan artikel tentang kesehatan jantung dan tidur. Mungkin kesehatan tidur adalah mata rantai yang ingin kita lengkapi demi kesehatan.
Dunia kesehatan modern kini mengenal istilah the Triumvirate of Health yang artinya tiga komponen utama kesehatan. Ketiganya adalah: kebugaran fisik, keseimbangan nutrisi dan kesehatan tidur. Olah raga dan menjaga menu makanan saja tidak cukup.
Tidur
Tidur sering dimaknai sebagai periode non aktif dari kehidupan. Tapi jangan salah mengerti, dalam proses tidur terjadi fase-fase aktif bagi kehidupan. Ini sebabnya banyak perkumpulan ahli kedokteran tidur di dunia menggunakan simbol yin-yang sebagai dasar logo. Ini untuk menunjukkan filosofi kedokteran tidur yang memandang keseimbangan antara kondisi terjaga dan tidur. Masa tidur penting untuk kualitas manusia di saat terjaga. Sehingga penting bagi praktisi kesehatan tidur untuk menilai kualitas hidup seseorang dari kesehatan tidurnya.
William Dement, bapak kedokteran tidur, menyatakan bahwa lebih mudah menilai kesehatan seseorang dengan mengamati pola tidurnya dibanding dengan menilai gizi atau pola olah raganya.
Tidur juga bukan masa aman, dimana tak ada sesuatu yang buruk yang bisa terjadi saat tidur. Dunia kedokteran di masa lampau pun beranggapan demikian. Saat tidur pasien tampak tenang dan jauh dari rasa sakit. Padahal kenyataannya tidak demikian. Berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi dan penyakit-penyakit jantung-pembuluh darah lainnya kini telah diketahui berhubungan dengan tidur.
Hipertensi
Tekanan darah tinggi di Indonesia terus meningkat jumlah penderitanya. Bank Dunia juga mengamini peningkatan pengeluaran biaya kesehatan untuk mengatasi hipertensi yang terus meningkat di negara-negara berkembang. Dampak penyakit tekanan darah tinggi pun tak dapat dianggap remeh. Hipertensi dikenal dapat berlanjut pada penyakit jantung koroner, pembengkakkan otot jantung hingga stroke.
Proses tidur sendiri telah lama diketahui berhubungan dengan penyakit jantung. Bahkan diawal penemuan penyakit sleep apnea, henti nafas saat tidur, hipertensi menjadi awal ketertarikan para peneliti tidur.
Dahulu dikenali adanya orang-orang yang selalu mengantuk, lamban dan tidur mendengkur. Mereka dikenal dengan sebutan Pickwickian syndrome, meminjam karakter ciptaan Dickens yang diterbitkan di koran Pickwick. Para peneliti mendapati bahwa banyak dari mereka juga menderita hipertensi.
Kelompok peneliti dari Bologna adalah yang pertama melengkapi perekaman tidur dengan sensor-sensor untuk merekam pernafasan. Akhirnya ditemukanlah bahwa penderita Pickwickian syndrome ini mengalami henti nafas saat tidur. Sejak saat itu dikenal bahaya mendengkur bernama sleep apnea. Dan penderita sleep apnea ternyata juga mengalami peningkatan tekanan darah selama tidur! Sebelum era 1980-an penelitian seolah mandeg karena tak adanya perawatan untuk sleep apnea. Dengan ditemukannya continuous positive airway pressure (CPAP) untuk perawatan sleep apnea, penelitian tidur kembali bergairah.
Journal of the American Medical Association, di tahun 2000 menyatakan bahwa 45% penderita hipertensi juga menderita sleep apnea. Sementara Journal of Hypertension setahun berikutnya menyebutkan bahwa 80% penderita hipertensi yang resisten terhadap pengobatan ternyata juga menderita sleep apnea. Selanjutnya dokumen JNC7 yang merupakan panduan tata laksana penanganan tekanan darah tinggi menyebutkan sleep apnea sebagai salah satu penyebab hipertensi yang harus didiagnosa demi pengobatan yang paripurna.
Tidak berhenti di situ. Kini sudah tak terhitung jurnal-jurnal kedokteran yang membuktikan perbaikan tekanan darah setelah sleep apnea dirawat dengan CPAP. Sebut saja jurnal Heart, Chest, New England Journal of Medicine dan masih banyak lagi.
Kesehatan Jantung
Sama seperti tekanan darah tinggi, kesehatan jantung pun berkaitan erat dengan tidur. Sebuah penelitian di jurnal kedokteran SLEEP menyatakan durasi tidur yang paling sehat bagi jantung adalah 7 jam sehari.
Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa tidur kurang dari 5 jam perhari akan meningkatkan resiko serangan jantung, penyakit jantung koroner dan stroke hingga dua kali lipat. Membayar utang tidur sehari dua hari tidak akan menolong. Sementara tidur sembilan jam setiap malam juga meningkatkan resiko yang sama hingga 1,5 kali lipat.
Meskipun mekanisme pasti belum diketahui, para peneliti menduga durasi tidur pendek berkaitan dengan gangguan metabolisme dan pengerasan dini dinding pembuluh darah.
Durasi tidur yang panjang, dikaitkan dengan rasa kantuk yang berlebihan. Rasa kantuk berlebihan atau hipersomnia merupakan salah satu tanda utama dari sleep apnea. Sleep apnea adalah henti nafas saat tidur yang disebabkan oleh menyempitnya saluran nafas pada saat tidur. Akibatnya walau gerak nafas tetap ada, tak terjadi pertukaran udara yang dibutuhkan.
Berbagai penelitian juga menyebutkan hubungan erat antara sleep apnea dan berbagai penyakit jantung. Javaheri dan kawan-kawan dalam jurnal Circulation di tahun 1999 menyebutkan 50% penderita payah jantung kongestif juga mendengkur dan menderita sleep apnea. Sementara penderita jantung koroner 30%nya juga menderita sleep apnea, seperti disebutkan dalam jurnal Cardiology di tahun yang sama.
Sebuah riset yang diterbitkan pada jurnal SLEEP menyebutkan bahwa perawatan sleep apnea demi kesehatan jantung sudah amat mendesak. Penderita sleep apnea yang tak dirawat akan mempunyai resiko 5 kali lipat meninggal akibat gangguan jantung.
Perawatan sleep apnea, juga akan menurunkan risiko penyakit jantung koroner sebanyak 37% dan resiko stroke hingga 56%. Angka yang tak dapat diremehkan.
Perawatan Sleep Apnea
Diawali dengan diagnosa, sleep apnea membutuhkan pemeriksaan di laboratorium tidur menggunakan alat bernama polisomnografi (PSG). Di sini tidur penderita akan direkam menggunakan berbagai sensor yang merekam fungsi-fungsi tubuh, dari gelombang otak, irama jantung, pernafasan hingga posisi tidur. Dari pemeriksaan ini baru diketahui apakah penderita menderita sleep apnea atau sekedar mendengkur biasa. Tapi jangan membayangkan laboratorium tidur sebagai tempat penuh monitor dan peralatan yang menyeramkan. Laboratorium tidur sebaliknya, dirancang senyaman mungkin untuk ditiduri.
Setelah diagnosa, perawatan utama sleep apnea adalah penggunaan continuous positive airway pressure (CPAP). Pasien nanti akan melewati program CPAP trial untuk penggunaan yang nyaman dan tepat guna. Perawatan lain adalah dengan jalan pembedahan atau penggunaan alat bantu mulut yang dibuat oleh dokter gigi.
Tidur memiliki hubungan timbal balik dengan kesehatan dan kualitas hidup manusia. Memperbaiki kesehatan tidur, tentu akan meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan kita. Kesehatan jantung dan pembuluh darah juga berhubungan erat dengan tidur.
Sudah saatnya Indonesia lebih memperhatikan kesehatan tidur. Pelayanan medis pun harus lebih peka tentang kesehatan tidur pasien ketika berhadapan dengan kasus-kasus penyakit jantung dan pembuluh darah. Masyarakat luas pun harus lebih memperhatikan kesehatan tidurnya. Ketika berhadapan dengan dokter, selain menceritakan keluhan penyakit, sampaikan juga kebiasaan tidur.
(Dari berbagi sumber)

Thursday, December 15, 2011

Cokelat Hitam Turunkan Kolesterol?


Kandungan antioksidan dalam cokelat hitam (dark chocolate) sudah lama diketahui memiliki khasiat cukup berarti bagi jantung. Riset teranyar mengungkapkan cokelat hitam mampu menurunkan kadar kolesterol pada penderita diabetes melitus.
Orang yang menderita diabetes seringkali memiliki kadar kolesterol cukup tinggi. Seperti diketahui kolesterol yang tinggi dalam darah merupakan salah satu faktor yang membuat seseorang terkena penyakit jantung dan stroke. Sebuah penelitian di The Hull University menemukan, penderita diabetes yang mengonsumsi cokelat hitam kadar kolesterolnya menurun.
Mereka menemukan polifenol pada cokelat hitam merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan kolesterol dan mencegah penyakit jantung. Penelitian para ilmuwan dari Inggris itu  melibatkan 12 orang penderita diabetes melitus. Oleh tim ahli, para pasien diminta mengonsumi cokelat hitam yang kaya polifenol selama 16 minggu.
Hasilnya, terjadi sedikit peningkatan kadar kolesterol total, dengan penurunan angka kolesterol jahat dan peningkatan kolesterol baik. "Cokelat yang mengandung kokoal tinggi seharusnya menjadi bagian dari pola konsumsi penderita diabetes," kata Profesor Steve Atkin, peneliti.
Kendati demikian, badan diabetes Inggris tidak mau terburu-buru merekomendasikan cokelat hitam untuk sering-sering dikunyah para diabetesi. Pasalnya, kandungan lemak dan gula dalam cokelat hitam bisa memperburuk diabetes. Dengan kata lain, bagi penderita diabetes sebenarnya cokelat hitam lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya.

Monday, December 12, 2011

Kolesterol Tinggi, Haruskah Pantang Daging?

Pola makan seseorang sangat berpengaruh terhadap kadar kolesterol dalam darahnya. Bicara mengenai pola makan, jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi ikut memengaruhi besar kecilnya risiko kita terkena penyakit jantung. 

Makanan yang mengandung lemak jenuh, baik itu dari daging hewan maupun minyak kelapa, sama-sama akan meningkatkan kadar kolesterol yang bisa menyebabkan perlemakan, terutama di jantung. Inilah cikal bakal terjadinya penyakit jantung.

Salah satu cara untuk mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh adalah mengurangi asupan lemak jahat, seperti trans fat dan lemak jenuh,  daging merah, keju, serta susu tinggi lemak. 

Sebagai pengganti daging merah, Anda bisa mengonsumsi daging putih atau daging tanpa lemak. Misalnya daging ayam tanpa kulit. Anda juga bisa memilih daging has dalam yang kandungan lemaknya lebih sedikit. Untuk mengurangi kadar lemak dalam daging, sebaiknya daging diolah dengan cara dikukus atau dibuat sup bening.

The American Heart Association merekomendasikan untuk mengonsumsi ikan yang kaya omega-3 minimal dua kali dalam seminggu untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner pada orang yang kolesterolnya tinggi.

Jenis makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan kacang-kacangan, hampir tidak mengandung kolesterol. Itu sebabnya, vegetarian yang tidak mengonsumsi daging, termasuk daging unggas, biasanya memiliki kadar kolesterol dan trigliserida lebih rendah.

Friday, December 9, 2011

Kolesterol Tinggi Paling Ditakuti


Masyarakat Indonesia ternyata paling takut bila kadar kolesterolnya tinggi. Sebanyak 23 persen masyarakat yang disurvei mengatakan kolesterol tinggi menjadi tantangan kesehatan terbesar yang akan dihadapi dalam lima tahun mendatang.
Demikian menurut Survei Kesehatan dan Kesejahteraan Indonesia yang dilakukan oleh Philips (Philips Index for Health and Wellbeing 2010) dan dipaparkan hari ini (14/12/2010) di Jakarta.
Kolesterol memainkan peranan penting dalam tubuh sehat. Namun, kadar kolesterol darah yang buruk, merupakan faktor penyebab utama bagi penyakit arteri koroner yang bisa mengarah pada serangan jantung.
Di urutan kedua, masyarakat menganggap menurunnya kemampuan penglihatan (21 persen) sebagai tantangan kesehatan seiring dengan bertambahnya usia. Selanjutnya adalah serangan stroke (20 persen), influenza (17 persen), kanker (16 persen), rematik (14 persen), dan serangan jantung (12 persen).
Meski memiliki kesadaran cukup tinggi akan bahaya penyakit, namun kesadaran masyarakat akan tindakan pencegahan masih rendah. Sebanyak 75 persen responden mengatakan mereka tidak pernah memeriksakan kesehatannya. Responden yang melakukan check up dalam satu tahun terakhir hanya 17 persen.
"Memang ada gap antara kesadaran akan penyakit dan tindakan preventif. Namun ini memang khas orang Indonesia, hanya takut saja tapi tidak pernah periksa ke dokter," kata dr.Kartono Muhammad, mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia, menanggapi hasil survei ini.
Selain Indonesia, survei ini juga dilakukan di 30 negara lain di dunia, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, dan Australia. Di Indonesia, survei ini dilakukan kepada 1.004 responden di beberapa provinsi dan kelompok umur. Survei dibuat untuk mengukur persepsi masyarakat terhadap suatu atribut dan bagaimana kepuasan mereka terhadap apa yang dianggap penting.
"Survei ini dirancang untuk mendalami apa yang menjadi perhatian masyarakat terkait masalah kesehatan dan kesejahteraan. Sebagai perusahaan, kami ingin mencoba lebih dekat kepada konsumen dan melihat keinginan dan kebutuhan mereka," kata Robert Fletcher, Presiden Direktur PT. Philips Indonesia.

Tuesday, December 6, 2011

Turunkan Kolesterol dengan Jeruk Nipis


Selain mengonsumsi obat dari dokter, ada cara alami yang dapat dicoba untuk menurunkan kadar lemak dalam darah. Caranya mudah, bahkan yang diperlukan pun gampang didapatkan.
- Ambil jeruk nipis yang segar, cuci bersih.
- Jeruk nipis dibelah empat, lalu iris tipis-tipis.
- Masukkan irisan jeruk nipis dengan kulitnya ke dalam mug atau gelas.
- Tuangkan air panas ke dalamnya sampai penuh, lalu tutup rapat.
- Tunggu kira-kira 30 menit, lalu minum sampai habis.
- Lakukan sehari dua kali, setiap pagi dan malam hari sebelum tidur.
Perlu diketahui, jeruk nipis tidak menyebabkan perih pada lambung. Jeruk nipis juga jangan dikupas karena pada kulitnya terdapat kandungan minyak yang diperlukan untuk pengobatan. 

Saturday, December 3, 2011

Turunkan Kolesterol dengan Jeruk Bali


Jeruk bali bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan pektinnya lebih banyak dibandingkan dengan jeruk jenis lain. Pektin inilah yang dipercaya mampu menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi risiko sakit jantung.
Hampir semua orang kenal jeruk bali. Rasa dan bentuknya khas. Kulitnya sering dimanfaatkan anak-anak di pedesaan sebagai bahan baku mobil-mobilan. Daging buahnya yang segar dan banyak mengandung air bisa langsung dimakan setelah dikupas atau sebagai campuran salad maupun rujak.
Buahnya yang berwarna putih dapat dijadikan manisan setelah dibuang bagian kulit luarnya yang banyak mengandung kelenjar minyak. Di Vietnam, bunganya yang harum digunakan untuk membuat parfum. Bukan hanya itu, kayunya juga sering dimanfaatkan untuk gagang perkakas alat dapur.
Jeruk bali bermanfaat menurunkan kolesterol dan melawan penyakit jantung. Kenyataan tersebut pernah diungkapkan peneliti asal Israel dalam berbagai situs kesehatan dunia.
Penelitian tersebut melibatkan 57 orang dengan kadar kolesterol tinggi dan baru menjalani operasibypass pembuluh darah koroner. Kandungan lemak yang sangat tinggi menyebabkan tubuh pasien kebal terhadap obat-obatan yang biasa dipakai untuk menurunkan kadar kolesterol.
Pasien-pasien tersebut kemudian dibedakan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama diberi hidangan jeruk bali dengan daging buah berwarna merah selama 30 hari berturut-turut. Kelompok kedua diberi jeruk bali warna putih. Kelompok terakhir tidak diberi jeruk bali sama sekali.
Hasilnya, pasien kelompok pertama dan kedua sama-sama mengalami penurunan lemak darah, sedangkan pasien di kelompok terakhir tidak mengalami perubahan apa pun. Diketahui pula bahwa jeruk bali merah diyakini lebih efektif menurunkan kadar lemak, khususnya trigliserida.
Kandungan likopen jeruk bali berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menurut para peneliti, daging buah segar maupun jusnya memiliki manfaat yang sama. Temuan-temuan ini dilaporkan dalamJournal of Agricultural and Food Chemistry.
Antibakteri
Para ahli dari Universitas Jagiellonian Polandia menemukan, ekstrak jeruk bali mengandung antibakteri dan antioksidan yang bisa "menenangkan" sistem getah perut untuk membantu proses penyembuhan. Dr Thomas Brzozowski, ketua penelitian, menyarankan agar para penderita tukak lambung memasukkan jeruk ke dalam diet mereka, meski secara alamiah mengandung asam.
Selama ini, penderita luka lambung diminta tidak memasukkan jeruk ke dalam diet mereka, tetapi penelitian ini justru menyarankan sebaliknya. Ekstraknya diyakini bisa mengurangi kadar enzim COX-1 dan COX-2 yang ada dalam obat-obatan. Kondisi ini memainkan peran utama dalam upaya penyembuhan lambung. Para peneliti yakin ekstrak jeruk bali mampu menyatu dengan kedua enzim itu dalam proses penyembuhan lambung.
Tak hanya bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan lambung, jeruk bali juga baik untuk kesehatan gusi karena kadar vitamin C-nya tinggi. Hal ini diungkapkan peneliti di Universitas Friedrich Schiller, Jerman, yang menemukan kaitan kesehatan gusi pada mereka yang banyak mengonsumsi jeruk bali.
Penelitian melibatkan 58 responden yang mengalami kerusakan gusi yang cukup parah. Kenyataannya, jeruk bali membawa dampak positif setelah dikonsumsi setiap hari selama sekitar dua minggu. Bahkan, dampak positif itu juga berlaku bagi perokok maupun bukan perokok. Seperti diketahui, merokok adalah salah satu penyebab utama kerusakan gusi.
Manfaat lain jeruk bali ialah membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit (persentase sel darah per volume darah), sekaligus sebagai sumber antioksidan penangkal kanker.
Kandungan jeruk bali
- Likopen
Kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan.
- Pektin
Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
- Zat aktif pembersih darah
Jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan tingkat hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah. Tingkat hematokrit normal pada wanita adalah 37-47 persen, sedangkan laki-laki 40-54 persen. Rendahnya hematokrit akan menyebabkan anemia, tetapi jika sangat tinggi dapat memicu penyakit jantung karena darah jadi mengental.
- Kalium
Jeruk bali (gravefruit) merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat.
- Vitamin C
Seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging jeruk). Vitamin C sangat baik sebagai sumber antioksidan. Perokok dianjurkan untuk mengonsumsi jeruk bali dua "siung" (helai dalam buah) setiap hari. Peningkatan kadar vitamin C di dalam darah mampu memperbaiki jaringan yang rusak, bahkan kanker, akibat tidak stabilnya molekul radikal bebas karena rokok dan polusi udara.

Wednesday, November 30, 2011

Kolesterol Dipicu Makanan Lemak Jenuh


Kegemaran makan enak ternyata bisa membuat hidup seseorang jadi tidak enak. Kebiasaan mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL) dalam darah.
"Kolesterol yang kita asup dari makanan akan menambah jumlah kolesterol dalam tubuh yang memang diproduksi oleh hati. Karena itu batasi makanan sumber kolesterol hanya 200-300 mg per hari," papar dr.Endang Darmoutomo, dokter gizi klinik dari RS.Siloam Lippo Village Tangerang.
Makanan yang mengandung lemak jenuh antara lain daging, mentega, atau makanan yang digoreng. Sementara itu makanan yang mengandung kolesterol tinggi antara lain telur, udang, dada ayam, jeroan, sirloin steak, dan masih banyak lagi.
Ia menjelaskan, kolesterol secara alami diproduksi oleh organ hati. "80 persen kolesterol dalam tubuh diproduksi oleh tubuh kita, sisanya berasal dari makanan yang diasup," katanya dalam acara media edukasi bertajuk Kolesterol Jahat Dapat Membunuh Kapan Saja yang diadakan oleh Pfizer di Jakarta (1/7).
Pengolahan makanan yang tidak tepat menurutnya juga sering menjadi penyebab tingginya kolesterol. "Menggoreng masakan, apa pun jenis minyaknya di dalam tubuh akan diubah jadi kolesterol," katanya.
Proses pengolahan yang disarankan adalah direbus atau dikukus. Dr.Endang juga menyarankan pentingnya mengonsumsi cukup serat untuk menurunkan kolesterol. "Pilihlah serat yang berasal dari sayuran bukan buah karena kalori dalam buah juga tinggi sebab jika aktivitas fisik kita rendah akhirnya kalori ini akan ditumpuk di tubuh," katanya.
Untuk menjaga kadar kolesterol, prinsip yang harus diketahui adalah membatasi kalori yang masuk sesuai dengan kebutuhan. "Kalau kita jarang bergerak, batasi kalorinya," katanya.
Utamakan pula mengasup sumber makanan yang diperlukan tubuh dan tidak bisa diproduksi tubuh, misalnya asam lemak esensial. "Omega 3 dan 6 harus dipenuhi dari sumber makanan sehari-hari, sementara kolesterol sudah dibuat sendiri oleh tubuh," katanya.

Sunday, November 27, 2011

Kolesterol Tinggi? Lawan dengan Olahraga


 Bila Anda sedang menyasar penurunan kadar kolesterol, maka bergantung pada obat penurun kolesterol saja tanpa pengaturan pola makan dan olahraga adalah tindakan sia-sia. Program penurunan kolesterol harus dilakukan secara multidisiplin.
Menurut dr P Tedjasukmana, SpJP, ahli penyakit jantung dan pembuluh darah, perubahan gaya hidup merupakan lini pertama dalam program penurunan kolesterol jahat. Gaya hidup ini meliputi menghindari makanan tinggi kalori dan sumber kolesterol serta menggantinya dengan makanan sehat dan sumber serat.
Gaya hidup lain yang harus dimodifikasi adalah berolahraga. Bagi Anda yang memiliki faktor risiko penyakit jantung, seperti kegemukan, diabetes, merokok, kolesterol tinggi, dan memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga, maka olahraga sangat disarankan.
Menurut dr Rachmad Wishnu Hidayat, SpKO, penelitian menunjukkan bahwa olahraga akan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) 3-6 persen dan menurunkan kolesterol jahat (LDL) sampai 10 persen. Selain itu, kadar trigliserida juga akan ikut turun. "Tentu saja efek ini tidak bisa didapat dari olahraga saja, tetapi juga harus diperkuat dengan diet. Pendekatannya harus multidisiplin," kata dr Wishnu di sela-sela acara media edukasi mengenai kolesterol jahat yang diadakan oleh Pfizer di Jakarta, Jumat (1/7/2011).
Ia menjelaskan, olahraga meningkatkan ukuran dan jumlah protein pengangkut kolesterol di darah. Adapun lipoprotein berukuran besar tidak bisa ditimbun dalam darah.
Selain itu, orang yang menderita hiperkolesterol adalah orang yang obesitas sehingga penurunan berat badan karena olahraga akan ikut menurunkan kolesterol juga. "Ini adalah efek jangka panjangnya," katanya.
Menurut dr Wishnu, pada dasarnya tidak ada olahraga yang spesifik menurunkan kolesterol. "Semua olahraga bisa, terutama yang bersifat aerobik dan melibatkan otot-otot besar, seperti berlari, jalan cepat, bersepeda, renang, atau senam," paparnya.
Yang harus dilakukan agar efek penurunan kolesterol itu dirasakan adalah melakukan olahraga secara rutin. "Lakukan 5 kali dalam seminggu, dimulai dengan 3 kali per minggu lalu meningkat secara bertahap," imbuhnya.
Perbaikan profil lemak darah membutuhkan waktu beberapa minggu atau bulan, dipengaruhi oleh kadar lipid dan keluaran kalori mingguan. "Olahraganya harus rutin paling tidak selama 12 minggu. Tidak bisa instan," pungkasnya.

Thursday, November 24, 2011

Nyeri Dada Tak Selalu Serangan Jantung


Nyeri dada yang berat sering menjadi alasan banyak orang untuk datang ke unit gawat darurat karena khawatir itu merupakan gejala serangan jantung. Padahal, nyeri dada yang parah tidak selalu berarti serangan jantung atau mycocardial infarction.
Kendati demikian, nyeri dada yang ringan jangan pula diabaikan karena ternyata hal itu juga bisa menjadi penanda adanya masalah pada jantung.
"Jika nyeri dada terasa tak terlalu berat itu, hal itu juga tidak berarti bukan serangan jantung," kata Dr. Anna Marie Chang, peneliti dan juga dokter di bagian unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Universitas Pennsylvania.
Ia melakukan penelitian terhadap 3.300 pasien yang datang ke UGD. Menggunakan skala 0-10, dengan 0 mendeskripsikan tidak ada sakit dan 10 sebagai sangat sakit, Chang dan timnya lalu mengamati kesehatan pasien selama 30 hari untuk mengetahui apakah ada kejadian terkait penyakit jantung.
Pasien yang menderita nyeri dada parah ternyata tidak menderita serangan jantung atau mengalaminya dalam satu bulan ke depan dibanding pasien yang nyerinya lebih ringan. Nyeri yang tetap dirasakan hingga satu jam juga bukan indikator serangan jantung.
Nyeri dada memang harus diwaspadai. Nyeri merupakan alarm adanya gangguan kesehatan serius, misalnya tukak lambung atau adanya robekan di aorta yang merupakan pembuluh utama pada jantung.
"Penyebab nyeri dada mungkin bukan serangan jantung tapi bisa menjadi sesuatu yang serius," kata Dr. James Feldman, dokter di bagian UGD Boston Medical Center.
Gejala serangan jantung klasik meliputi nyeri di dada atau rasa tertekan, tetapi gejala lainnya adalah sesak napas, mual, muntah, dan pingsan. Selain itu nyeri akibat serangan jantung tidak selalu ada di bagian dada.
"Nyeri bisa timbul di bagian dada, lengan, rahang, punggung atau perut dan bisa berbeda-beda pada setiap pasien," kata Dr.Rajiv Gulati, ahli kardiologi dari Mayo Clinic.
Walau hasil penelitian Chang tidak menunjukkan nyeri dada merupakan gejala serangan jantung namun nyeri dada yang tidak bisa dipahami bisa menjadi gejala serius. "Pertolongan pertama bisa menyelamatkan nyawa," kata Gulati.

Monday, November 21, 2011

Buah Delima Menjauhkan Kanker dan Serangan Jantung


Dalam kebudayaan Jawa buah delima termasuk buah yang dipaling dicari dalam tradisi tujuh bulanan ibu hamil. Padahal, jika delima dikonsumsi setiap hari kita akan mendapatkan segudang manfaat kesehatan. Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikannya.
Salah satu khasiat delima yang paling terkenal adalah melindungi jantung. Sebuah penelitian menunjukkan konsumsi jus delima sekitar 8 ons setiap hari selama 3 bulan akan membentu mengurangi kadar kolesterol jahat, meningkatkan sirkulasi darah ke jantung pada pasien jantung koroner, mengurangi penyempitan arteri yang menyuplai darah ke otak, serta menurunkan tekanan darah.
Delima ternyata juga memiliki kandungan antikanker. Buah berwarna merah dan manis ini diketahui akan membuat sel-sel kanker merusak dirinya atau disebut juga dengan proses apoptosis.
Penelitian di laboratorium menunjukkan jus delima yang tidak diberi pemanis akan memicu apoptosis pada sel kanker payudara, prostat dan kolon dengan cara mengaktifkan gen dan enzim yang mengatur apoptosis.
Khasiat delima tersebut disebabkan karena jus delima memiliki antioksidan tiga kali lebih tinggi dibanding teh hijau atau anggur merah. Seperti diketahui antioksidan akan melawan radikal bebas yang merusak DNA yang bisa memicu terjadinya kanker.

Friday, November 18, 2011

Jantung Sehat, Performa Seks Oke


Pria berusia pertengahan tahun yang memiliki gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, menjaga berat badan, rutin berolahraga, dan memiliki kadar kolesterol yang baik, bukan hanya akan terhindar dari penyakit jantung, melainkan juga akan memiliki kehidupan seksual yang memuaskan.
Diperkirakan satu dari lima pria di Amerika Serikat mengalami kesulitan untuk ereksi atau mempertahankan ereksinya. Dalam bahasa medis, kondisi tersebut disebut dengan disfungsi ereksi (DE). Dalam studi terbaru yang dimuat dalam Archieves of Internal Medicine disebutkan, obat-obatan DE, seperti viagra atau cialis, ternyata bukan satu-satunya solusi dan tak tuntas dalam menyelesaikan masalahnya.
"Jika Anda punya gaya hidup yang sehat, termasuk bisa mengelola stres, tubuh akan merespons lebih baik dibanding jika Anda hanya mengonsumsi obat-obatan untuk DE. Apalagi jika obat-obatan itu tidak lagi berpengaruh, berarti itu pertanda Anda harus mulai mengubah pola hidup," kata Stephen Kopecky, ahli kardiologi dari Mayo Clinic.
Para ilmuwan sebenarnya telah lama menduga ada hubungan antara impotensi dan gangguan kesehatan jantung. Sebuah teori umum menyatakan, pembuluh arteri yang memasok darah ke penis selama ereksi lebih cepat menyumbat dibandingkan pembuluh darah jantung, yang lebih besar. Karena itu, ereksi yang lembek bisa menjadi peringatan awal akan adanya penyakit arteri koroner di masa yang akan datang.
Untuk mencari hubungan tersebut, Jia-Yi Dong dari Soochow University, Suzhou, China, dan rekan melakukan sebuah riset dengan mengombinasikan 12 studi sebelumnya, yang melibatkan hampir 37.000 pria.
"Ini meta-analisis. Menunjukkan bahwa disfungsi ereksi secara signifikan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner, stroke, dan semua penyebab kematian. Dan, secara independen meningkatkan faktor risiko kardiovaskular konvensional," katanya dalam Journal of American College of Cardiology.
Mereka menemukan bahwa pria dengan masalah ereksi mengalami peningkatan 48 persen risiko terserang penyakit jantung, dan juga memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibanding pria yang tidak memiliki masalah seksual.
Namun, penelitian ini tidak menjelaskan hubungan faktor risiko lainnya, seperti merokok, diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi.
Sementara itu, penelitian lain yang dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine, pada pria yang rutin berolahraga dan menjalani diet mediterania kaya gandum, buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, dan minyak zaitun, dilaporkan mengalami peningkatan 2,4 poin pada skala 25-titik masalah ereksi.
"Hasil penelitian kami memperkuat bukti bahwa modifikasi gaya hidup dan farmakoterapi untuk faktor risiko kardiovaskular efektif dalam meningkatkan fungsi seksual pria dengan disfungsi ereksi," kata Bhanu Gupta dan rekan di Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, setelah melakukan uji coba terhadap 740 relawan.
Mereka menambahkan bahwa perubahan gaya hidup tampaknya lebih bermanfaat, terlepas dari apakah pria mengonsumsi viagra, obat yang paling umum untuk mengobati impotensi, atau tidak.

Tuesday, November 15, 2011

Lemak Tak Jenuh Aman ?


Meski sering dianggap sebagai lemak baik, konsumsi berlebihan lemak tak jenuh tetap berbahaya. Apabila asupan lemak total lebih dari 30 persen dari makanan yang dikonsumsi, timbunan lemak dalam tubuh akan meningkat.
”Timbunan lemak meningkatkan faktor risiko naiknya lemak darah yang bisa menimbulkan gangguan penyakit jantung dan pembuluh darah,” kata dokter ahli nutrisi Diah Prasmapti Y pada seminar ”Hidup Berkualitas dengan Jantung Sehat” di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (24/9).
Lemak tak jenuh banyak ditemukan pada ikan, kacang-kacangan, dan minyak nabati. Lemak ini membentuk dinding sel tubuh.
Menurut Diah, baik lemak jenuh, tak jenuh, maupun trans akan meningkatkan kalori tubuh. Publik masih menganggap hanya lemak jenuh yang berbahaya, yang banyak terdapat pada daging dan jeroannya, santan, serta makanan yang digoreng. ”Setiap 1 gram lemak mengandung 9 kalori, sedangkan 1 gram tepung- tepungan menghasilkan 4 kalori,” ungkapnya.
Selain lemak jenuh dan tak jenuh, lemak trans juga berbahaya. Lemak ini dihasilkan melalui proses industri, seperti margarin dan minyak goreng. Pada kemasan makanan, lemak trans biasa disebut lemak hidrogenasi.
”Lemak trans tak hanya meningkatkan kolesterol jahat, tapi juga menurunkan jumlah kolesterol baik. Berbeda dengan lemak jenuh yang hanya meningkatkan kolesterol jahat,” kata Diah.
Menghilangkan lemak
Dosen Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga, Fakultas Kedokteran UI—yang juga dokter tim SEA Games XXVI/2011—Hario Tilarso, mengatakan, lemak dalam tubuh tak bisa dihilangkan hanya pada satu bagian tertentu, kecuali dengan sedot lemak. Penggunaan penghancur lemak pada bagian tubuh tertentu—seperti diiklankan—tak benar dan tak bermanfaat. ”Lemak dalam tubuh hanya bisa dibakar dengan aerobik, seperti lari, jalan kaki, senam, atau renang.” katanya.
Sedot lemak banyak dilakukan orang yang ingin menghilangkan lemak, khususnya bagian perut, secara cepat dan instan. Cara ini sebenarnya hanya disarankan untuk orang-orang tertentu.
Dokter olahraga biasanya hanya menyarankan sedot lemak kepada orang dengan kegemukan berat dan lemak dalam tubuhnya sulit dihilangkan meski berolahraga secara benar. Biasanya terjadi pada orang dengan kondisi hormon tertentu.
Untuk memelihara jantung tetap sehat, cukup olahraga 3-5 kali per minggu dengan durasi 20-60 menit sekali olahraga. Olahraga berlebih membuat badan lelah, susah tidur, mudah sakit, dan menimbulkan gangguan jantung.

Saturday, November 12, 2011

Rumput Laut Bisa Melindungi Jantung Secara Alami

Rumput laut selama ini digunakan sebagai campuran berbagai makanan. Mulai kini sering-seringlah mengonsumsi rumput laut karena bisa mencegah serangan jantung secara alami.

Para peneliti menemukan adanya kandungan bahan-bahan kunci dalam tanaman rumput laut yang bisa membantu menurunkan tekanan darah. Bahan tersebut mirip dengan kandungan obat yang selama ini diresepkan.

Dalam sebuah studi besar diketahui bahwa rumput laut merupakan tanaman yang kaya akan sumber protein yang juga ditemukan dalam susu yaitu peptida bioaktif. Penelitian ini diterbitkan dalamAmerican Chemical Society's Journal of Agricultural and Food Chemistry, dengan menganalisis 100 penelitian lainnya.

Bahan kimia ini memiliki efek mirip dengan obat ACE inhibitor yang secara luas diresepkan sebagai obat untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mencegah serangan jantung serta stroke.

"Rumput laut atau dikenal sebagai alga adalah sumber bahan-bahan sehat yang belum dimanfaatkan secara maksimal," ujar Dr Maria Hayes dari Teagasc Food Research Centre di Dublin, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (22/7/2011).

Berbagai spesies macroalga yang dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan bisa menjadi sumber yang relatif bermanfaat sebagai senyawa bioaktif baru. Untuk itu diperlukan upaya lebih besar lagi agar bisa memanfaatkan potensi yang ada pada rumput laut.

Rumput laut diketahui sangat rendah kalori dan beberapa ilmuwan mengklaim tanaman ini bisa membantu menurunkan berat badan dengan mencegah penyerapan lemak. Studi di Jepang baru-baru ini menemukan jenis rumput laut tertentu bisa menurunkan berat badan sebesar 10 persen.

Tanaman ini memang lebih populer di Jepang yang digunakan dalam sup miso, kombu dan nori yang dikeringkan dan digunakan untuk membungkus sushi. Tapi popularitas tanaman ini di negara lain memang belum terlalu dikenal.

Wednesday, November 9, 2011

4 Jenis Olahraga untuk Jantung Sehat

Olahraga sederhana yang dilakukan secara signifikan dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya. Setidaknya ada 4 jenis olahraga yang membuat jantung sehat. Apa saja?

Latihan kardiovaskular adalah bentuk kegiatan yang meningkatkan pernapasan dan denyut jantung. Olahraga ini pada dasarnya menantang jantung untuk bekerja lebih keras dan menjadi lebih kuat.

Olahraga kardiovaskular akan memperbaiki cara tubuh menggunakan oksigen. Ini akan membuat jantung lebih kuat dan lebih efisien dalam memompa darah ke tubuh.

Seperti dilansir dari Sheknow, Rabu (30/6/2010), empat olahraga kardiovaskular terbaik untuk meningkatkan kesehatan jantung adalah sebagai berikut:

Sunday, November 6, 2011

Rutin Makan Ikan Bikin Jantung Makin Sehat

Anda ingin mempunyai jantung yang sehat sepanjang usia? Selain gemar berolah raga, mengonsumsi ikan rupanya juga dapat menghindarkan seseorang dari penyakit mematikan tersebut.

Kandungan Omega 3 yang banyak dimiliki ikan dapat menekan penyumbatan pembuluh darah. Demikian kata Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Dewi Andang Joesoef.

"Menurut penelitian di luar negeri, ikan itu dapat menekan penyumbatan pembuluh darah dengan Omega 3-nya," kata Dewi ketika ditemui di acara Hari Jantung Sedunia 2010 di Pintu Barat Daya Monas, Jakarta Pusat, Minggu (3/10/2010).

Menurut Dewi, selain berkhasiat untuk kesehatan jantung, ikan juga mempunyai sejuta manfaat lainnya. Antara lain, otak balita dapat berkembang dengan baik bila sang ibu mengonsumsi ikan setiap hari. Pertumbuhan anak-anak semakin bagus bila diberi asupan gizi dari ikan.

Thursday, November 3, 2011

Posisi Tubuh Pengaruhi Detak Jantung

Perubahan detak jantung selama ini diketahui karena ada pengaruh emosi atau obat yang dikonsumsi. Tapi ternyata detak jantung ini juga dipengaruhi oleh posisi tubuh.

Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ ini berfungsi memompa darah melalui arteri ke jaringan dan organ lainnya di tubuh.

Dibutuhkan waktu kurang dari 60 detik bagi jantung untuk memompa darah ke seluruh sel-sel tubuh dan jantung ini akan terus berdetak sebelum bayi dilahirkan hingga meninggal.

Berdasarkan American Heart Association (AHA) detak jantung istirahat adalah jumlah berapa kali jantung berdetak per menitnya ketika seseorang sedang beristirahat. Dalam kebanyakan kasus, denyut jantung istirahat seseorang sekitar 60-100 denyut per menit.

Dikutip dari Livestrong, Senin (4/10/2010) detak jantung seseorang tergantung pada berbagai faktor, seperti udara dingin, ketinggian, tingkat kebugaran dan status hidrasi seseorang. Tapi posisi tubuh seperti duduk, berdiri atau berbaring juga mempengaruhi seberapa cepat jantung berdetak tiap menitnya.

Ketika seseorang berbaring, maka jantung akan berdetak lebih sedikit dibandingkan saat ia sedang duduk atau berdiri. Hal ini disebabkan saat orang berbaring, maka efek gravitasi pada tubuh akan berkurang yang membuat lebih banyak darah mengalir kembali ke jantung melalui pembuluh darah.

Jika darah yang kembali ke jantung lebih banyak, maka tubuh mampu memompa lebih banyak darah setiap denyutnya. Hal ini berarti denyut jantung yang diperlukan per menitnya untuk memenuhi kebutuhkan darah, oksigen dan nutrisi akan menjadi lebih sedikit.

Namun detak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri, karena darah yang kembali ke jantung akan lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin menyebabkan adanya peningkatan detak jantung mendadak ketika seseorang bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri.

Pada beberapa individu terutama orang tua, perubahan posisi yang cepat misalnya dari berbaring ke berdiri bisa menyebabkan tubuh menjadi pusing atau bahkan pingsan. Karena gerakan cepat ini membuat jantung tidak dapat memompa darah yang cukup ke otak.

Saat terjatuh atau pingsan sebaiknya berada dalam posisi berbaring, yang mana merupakan posisi menguntungkan bagi jantung karena efek gravitasi berkurang dan lebih banyak darah yang mengalir ke otak.

Monday, October 31, 2011

Kenapa kegemukan bisa sebabkan serangan jantung

Seorang lelaki yang tidak pernah punya gangguan jantung tiba-tiba meninggal karena serangan jantung. Selidik punya selidik, lelaki tersebut punya berat badan di atas 100 kg. Kenapa kegemukan bisa sebabkan serangan jantung yang mematikan?

Orang yang mengalami kegemukan biasanya akan mengalami gangguan pada pompa jantungnya sehingga fungsi pompa jantungnya semakin turun.

Dikutip dari Obesity.ygoy, Senin (4/10/2010) memang ada fakta yang menunjukkan bahwa obesitas dapat menyebabkan penebalan dinding ventrikel kiri jantung (left ventricular hypertrophy/LVH). Penebalan dinding ini lama kelamaan akan memicu masalah pada jantung.

Obesitas juga berhubungan dengan sindrom metabolik X, yaitu gangguan metabolisme yang dapat menyebabkan kelainan lipid (sel lemak) serius. Sel-sel lemak memiliki fitur yang unik, sel-sel ini akan mengumpulkan sejumlah besar molekul lemak sehingga akan membuat luas permukaan dari arteri dan vena menjadi lebih sempit.

Akibatnya aliran darah dari dan ke jantung akan berkurang yang membuat organ bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini memicu terjadinya kondisi fatal yang disebut dengan serangan jantung.

Sementara American Heart Association (AHA) mencatat obesitas sebagai kondisi tubuh yang mana terdapat kelebihan lemak, terutama di sekitar pinggang yang dapat menyebabkan masalah kesehatan. Efek samping dari obesitas ini meliputi peningkatan kolesterol darah, trigliserida dan rendahnya kolesterol baik (HDL).

Selain itu tekanan darah yang meningkat pada orang gemuk membuat risiko terkena penyakit diabetes menjadi lebih besar, kondisi ini akan menambah risiko seseorang terkena masalah jantung.

"Jadi memang sakit jantung tidak selalu karena gangguan koroner, karena bisa disebabkan oleh hipertensi kronis, kelainan katup serta penyakit jantung tiroid, termasuk obesitas. Untuk itu gejala yang muncul juga bermacam-macam," ujar Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB,FINASIM dalam rilisnya.

Dr Ari menuturkan untuk penyakit jantung koroner, gejala yang sering muncul adalah nyeri dada yang biasanya menjalar ke tangan kiri hingga ke belakang bagian dada.

Nyeri ini seperti ditekan dan berlangsung lebih dari 10 menit. Pasien juga bisa mengalami sesak napas yang akan bertambah parah jika naik tangga atau latihan fisik yang keras.

"Serangan jantung sendiri ternyata tidak selalu berawal dari nyeri dada, karena nyeri ulu hati juga bisa menjadi gejala awal dari suatu serangan jantung," ungkap Ketua Bidang Advokasi PB PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia).

Kondisi ini bisa terjadi jika ada penyempitan pada pembuluh darah koroner yang menyuplai bagian bawah otot jantung yang letaknya dekat dengan ulu hati.

Sedangkan nyeri dada bukan cuma milik dari penyakit jantung, karena bisa juga disebabkan oleh gangguan saluran cerna atas (GERD), kelainan paru, otot dada maupun sendi di tulang dada.

"Untuk mencegah penyakit jantung bisa dengan cara mengurangi faktor risiko seperti mengontrol berat badan, tekanan darah, kadar gula darah jika memiliki diabetes, kadar kolesterol, mengurangi makanan yang berlemak, banyak makan buah dan sayur, berhenti merokok dan alkohol serta olahraga teratur," ungkapnya.

Friday, October 28, 2011

Seberapa Tua Umur Jantung Anda?

Tahukah Anda, bahwa usia sebenarnya dan usia jantung Anda tidaklah sama. Usia jantung bisa lebih tua atau lebih muda dari usia manusia sebenarnya. Ada 5 hal yang membuat jantung bisa berumur lebih tua dari umur yang sebenarnya.

Dr Nathaniel Reichek seorang ahli jantung seperti dilansir FoxNews, Selasa (29/3/2011) mengatakan usia jantung bisa lebih muda atau lebih tua dari umur yang sebenarnya tergantung dengan gaya hidup.

Penyakit jantung adalah satu penyakit yang paling mematikan dan WHO mencatat 12,5 juta dari 32 juta perkiraan serangan jantung yang terjadi di seluruh dunia berakibat fatal.

Dr Nathaniel mengatakan ada 5 faktor yang membuat usia jantung lebih tua dari usia Anda sebenarnya.

1. Kolesterol tinggi
Kebiasaan makan makanan berkolesterol tinggi akan membuat fungsi jantung terganggu. Kolesterol tinggi akan membuat tekanan darah, denyut nadi, kadar lemak total, kolesterol dan trigliserida menjadi tinggi.

Kolesterol yang tinggi di dalam tubuh akan menambah 5-10 tahun usia jantung menjadi lebih tua dari usia Anda sebenarnya.

2. Kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan yang sudah masuk kategori obesitas akan membuat kerja jantung menjadi lebih berat. Obesitas menandakan adanya perlemakan hati yang menyebabkan kadar kolesterol sulit dikontrol.

Kelebihan berat badan bisa membuat usia jantung lebih tua 5-10 tahun dari usia yang sebenarnya.

3. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang sangat cepat merusak jantung. Molekul-molekul racun dalam rokok bisa mengikat darah yang ada di sekitarnya, sehingga memicu terjadinya penggumpalan darah yang sangat berisiko menyebabkan serangan jantung.

Kebiasaan merokok bisa membuat jantung Anda bertambah tua 20 tahun dari usia Anda.

4. Minum alkohol
Alkohol bisa meningkatkan tekanan darah sehingga beban jantung meningkat. Ketika tubuh mengalami keracunan alkohol, yang terjadi adalah alkohol menekan saraf-saraf yang mengendalikan tubuh seperti saraf jantung, paru dan otak dan menghentikan fungsinya.

Kebiasaan minum alkohol setiap hari akan membuat usia jantung bertambah tua 10-20 tahun dari usia Anda.

5. Stres

Pada saat orang mengalami stres, hipotalamus dalam otak akan memicu hormon stres, baik yang adrenalin maupun non-adrenalin, yang kemudian akan memicu peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah yang mengakibatkan cedera pada dinding arteri dan pembentukan bekuan dalam pembuluh darah, serta aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah arteri).

Stres membuat tekanan terhadap jantung juga meningkat dan stres akan membuat usia jantung lebih tua 15-20 tahun dari usia Anda.

Hidup sehat


Menghindari 5 kebiasaan buruk di atas adalah cara untuk tetap menjaga usia jantung tetap sama atau lebih muda dari usia Anda.

Pastikan untuk mengurangi garam, banyak makan buah dan sayuran serta aktif bergerak untuk membuat jantung tetap awet muda.

Tuesday, October 25, 2011

Pria Kuat Harus Punya Jantung Kuat

Pria kuat tidak hanya dinilai dari besar otot yang dimiliki atau kemampuannya berhubungan intim di ranjang. Pria kuat juga harus memiliki jantung yang kuat. Ada beberapa cara yang bikin jantung pria tetap kuat.

Dari beberapa indikator, pria ternyata memiliki status kesehatan yang lebih buruk dibandingkan wanita. Angka kematian pria pun lebih tinggi dibandingkan wanita, termasuk angka kematian karena penyakit jantung.

Berikut beberapa cara yang dapat membuat jantung pria tetap kuat, seperti dilansir Menshealth, Jumat (29/4/2011):

1. Anda dan anggota keluarga lain harus berhenti merokok
Cara paling jitu untuk membuat jantung tetap kuat adalah dengan berhenti merokok. Selain itu, pastikan juga tidak ada anggota keluarga di rumah yang merokok.

Pria yang memiliki keluarga juga perokok menghadapi 92 persen peningkatan risiko serangan jantung. Bernapas pada udara yang tercemar asap rokok dapat meningkatkan kolesterol jahat, menurunkan kolesterol baik dan meningkatkan kecenderungan darah untuk menggumpal.

2. Olahraga selama 30 menit, 4 kali seminggu
Pada pria tengah baya, olahraga 2 jam atau lebih per minggu secara komulatif dapat mengurangi 60 persen risiko serangan jantung.

3. Turunkan berat badan bagi yang gemuk
Jika Anda kelebihan berat badan, menurunkan 4,5 hingga 9 kg dapat secara signifikan mengurangi risiko serangan jantung.

4. Minum 8 gelas air putih setiap hari
Pria yang minum 8 gelas air putih setiap hari dapat mengurangi risiko serangan jantung sebanyak 54 persen ketimbang pria yang minum 2 gelas atau kurang. Penelitian mengatakan bahwa air dapat mengencerkan darah sehingga mampu mencegah pembekuan darah.

5. Ganti kebiasaan minum kopi menjadi teh
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa minum tiga cangkir teh sehari dapat mengurangi 50 persen risiko serangan jantung ketimbang yang tidak minum teh sama sekali. Potensi antioksidan yang disebut flavonoid dapat memberikan efek pelindung pada jantung dan pembuluh darah.

6. Makan salmom pada hari Sabtu dan tuna pada hari Minggu
Para peneliti di Harvard School of Public Health mengatakan makan ikan setidaknya dua kali seminggu dapat menurunkan risiko penyakit jantung lebih dari 30 persen. Kuncinya adalah pada kandungan asam lemak omega-3.

7. Tanyakan pada dokter apakah Anda butuh vitamin E dan aspirin
Menurut studi terbaru University of Pennsylvania, pria yang mengonsumsi vitamin E dan aspirin dapat memotong risiko penumpukan plak pada arteri hingga 80 persen.

8. Makan semangka
Kandungan sekitar 40 persen lebih lycopene ditemukan pada tomat, dan studi baru menunjukkan tubuh dapat menyerap lebih banyak lycopene pada semangka yang kaya air. Teratur makan semangka dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 30 persen.

Saturday, October 22, 2011

Jus Buah Ini Paling Bagus untuk Jantung

Semua jus buah punya manfaat sendiri, baik yang dibuat hanya dari 1 jenis buah maupun campuran beberapa jenis buah. Namun untuk mendapat manfaat jus yang maksimal, kombinasi 7 buah berikut ini terbukti paling bermanfaat bagi jantung.

Ramuan jus buah yang dinamakan supersmoothie ini antara lain terdiri dari 4 jenis buah yang cukup populer dan mudah didapatkan di supermarket manapun. Keempat buah tersebut adalah anggur, apel serta 2 jenis buah berry yakni blueberry dan stawberry.

Tambahannya mungkin terdengar agak asing, antara lain cowberry atau lingonberry, yakni buah berwarna merah yang masih berkerabat dekat dengan cranberry. Selain itu juga ada acerola, yang mirip buah cherry dan mengandung vitamin C 30 kali lebih banyak dari jeruk.

Campuran yang terakhir juga agak asing, yakni chokeberry atau aronia yakni sejenis blackberry asal Amerika yang disebut-sebut sebagai buah berry paling sehat sedunia. Ada 3 varian chokeberry, namun yang dipakai dalam campuran supersmoothie adalah varian yang berwarna hitam.

Untuk mendapatkan kurang lebih 200 ml jus supersmoothie, campurannya adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Dailymail, Minggu (8/5/2011).

  1. 126 ml jus anggur (sekitar 30 butir)
  2. 20 ml blueberry (sekitar 15 butir)
  3. 20 ml stawberry (sekitar 9 butir)
  4. 20 ml apel (sekitar setengah butir)
  5. 10 ml lingonberry (sekitar 8 butir)
  6. 8 ml acerola (sekitar 5 butir)
  7. 8 ml chokeberry (sekitar 5 butir).

Resep ini diperoleh dalam sebuah penelitian di University of Strasbourg, yang membandingkan 13 jenis kombinasi jus buah. Ketika diujikan pada babi, kombinasi supersmoothie paling efektif menjaga kesehatan dinding pembuluh arteri atau nadi.

Temuan ini kemudian diujikan pada 80 orang relawan dan ternyata hasilnya tidak jauh berbeda. Pemberian jus supersmoothie mampu meningkatkan aliran darah, sehingga bisa menjaga keseimbangan nutrisi serta distribusi oksigen ke berbagai organ di dalam tubuh.

Para peneliti meyakini, manfaat ini diperoleh dari kandungan polifenol yang terdapat pada masing-masing buah yang digunakan. Sebagian polifenol bahkan diketahui bisa menangkal radikal bebas, salah satu pemicu kerusakan sel, penuaan dini dan kanker.

"Meski demikian, kami belum tahu pasti kenapa buah-buahan tertentu memiliki polifenol lebih tinggi. yang jelas, makin beragam buah yang kita makan maka makin beragam manfaat yang didapat," ungkap Tracy Parker dari British Heart Foundation mengomentari hasil penelitian tersebut.

Parker juga mengingatkan, bagaimanapun jus buah mengandung serat yang lebih sedikit dibandingkan buah segar. Kandungan kalorinya juga lebih tinggi karena sering ditambahi gula, sehingga tidak disarankan untuk diminum lebih dari 5 kali sehari.

Wednesday, October 19, 2011

Kebiasaan yang Bikin Jantung Kuat

Jantung merupakan organ vital yang harus dijaga agar mampu bekerja optimal. Untuk itu ada 10 kebiasaan yang dapat dilakukan untuk memperkuat jantung. Apa saja itu?

Menjaga jantung agar tetap sehat bisa membantu menjaga organ-organ lain di tubuh bekerja dengan baik karena mendapatkan asupan darah dan oksigen yang cukup. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar jantung tetap kuat, seperti dikutip dariMenshealth.com, Selasa (2/8/2011) yaitu:

1. Berhenti merokok
Memiliki kebiasaan atau pasangan yang merokok bisa meningkatkan 92 persen risiko serangan jantung. Hal ini karena asap rokok yang dihirup bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat, menurunkan kolesterol baik dan meningkatkan penggumpalan darah.

2. Olahraga 30 menit sebanyak 4 kali dalam seminggu
Seseorang yang berolahraga 2 jam atau lebih dalam seminggu memiliki risiko 60 persen lebih rendah terkena serangan jantung dibanding orang yang tidak aktif.

3. Menurunkan berat badan 5-10 kg
Jika memiliki berat badan berlebih, maka menurunkan 5-10 kg bisa menurunkan risiko kematian akibat serangan jantung. Sebuah studi menemukan orang kelebihan berat badan mengalami serangan jantung 8,2 tahun lebih cepat dari orang yang berat badannya normal.

4. Konsumsi 5 gelas air sehari
Orang yang mengonsumsi air dengan cukup membantu mengurangi risiko serangan jantung fatal sebesar 52 persen. Hal ini karena air membantu mengencerkan darah sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya pembekuan.

5. Mengganti kopi dengan teh
Tes mengandung antioksidan kuat yaitu flavonoid yang memberikan efek perlindungan, karenanya orang yang mengonsumsi teh berisiko lebih rendah terkena serangan jantung dibanding kopi.

6. Mengonsumsi salmon pada hari Sabtu dan tuna pada hari Selasa
Peneliti dari Harvard School of Public Health menuturkan konsumsi ikan 2 kali seminggu menurunkan risiko jantung hingga lebih dari 30 persen, karena adanya kandungan asam lemak omega-3.

7. Mengonsumsi sereal jagung saat sarapan
Sereal ini mengandung konsentrasi folat tertinggi (675 microgram) dibanding sereal lainnya. Asam folat diketahui bisa menguangi risiko penyakit kardiovaskular.

8. Menghitung sampai 10
Cobalah untuk menghitung angka 1-10 sebelum bereaksi terhadap situasi stres, karena membantu mendinginkan tubuh. Laki-laki yang sering marah-marah berisiko lebih tinggi memiliki penyakit jantung dan serangan jantung sebelum usia 55 tahun.

9. Mengonsumsi semangka
Semangka mengandung senyawa lycophene 40 persen lebih tinggi dibanding tomat merah mentah. Selain itu kandungan air yang tinggi dari semangka bisa membuatnya lebih mudah terserap tubuh dan mencegah penyakit jantung.

10. Tanyakan dokter apakah perlu konsumsi vitamin E dan aspirin
Studi yang dilakukan oleh peneliti University of Pennsylvania mengungkapkan vitamin E dan aspirin diketahui bisa mengurangi plak yang bisa menyumbat arteri sebesar 80 persen.