Serangan jantung bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Meski begitu masih banyak orang yang tidak peduli alias cuek terhadap gaya hidupnya yang bisa membuat serangan jantung muncul.
Ahli jantung dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota menuturkan seseorang sebaiknya tidak menunggu hingga serangan jantung terjadi baru melakukan perubahan. Tapi bagaimana melakukan pencegahan agar tidak mencapai ke situ.
Hal yang paling mudah menurutnya memulai dengan menjaga tingkat kolesterol yakni konsumsi makanan sehat dan memulai latihan fisik setiap harinya.
Manfaat yang bisa didapatkan dengan melakukan latihan tersebut adalah kadar kolesterol jahat (LDL) yang turun serta kadar kolesterol baik (HDL) meningkat. LDL yang meningkat akan membuat pembuluh darah tersumbat atau plak menempel di dinding pembuluh darah.
"Kita semua bisa membantu diri sendiri dalam mengambil langkah-langkah kecil untuk mencapai suatu tujuan,” ujar Dr Kopecky, seperti dikutip dari Wall Street Journal, Kamis (22/4/2010).
Kadar kolesterol LDL yang tinggi akan memicu penimbunan kolesterol di sel, yang menyebabkan munculnya atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah arteri) dan penimbunan plak di dinding pembuluh darah.
Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat disebabkan oleh masalah genetik, diet tinggi lemak, kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok. Sayangnya banyak orang yang mengabaikan hal-hal kecil seperti kurang gerak dan makan enak yang tidak terkontrol.
Sedangkan orang yang sudah terlanjur memiliki diabetes, sebaiknya mulai bisa menurunkan tekanan darah sistolik yaitu angka tertinggi dalam pembacaan tekanan darah agar tidak melebihi 120.
Peneliti Belanda menunjukkan bahwa ketidakteraturan detak jantung bisa meningkatkan risiko stroke. Karenanya mengendalikan detak jantung yang diukur saat istirahat bisa menjadi pilihan untuk mencegah masalah kardiovaskuler.
Sedangkan jalan pintas seperti minum pil penurun kolesterol ternyata tidak memiliki dampak apapun pada serangan jantung.
"Sebaliknya penggunaan obat untuk mengendalikan detak jantung memiliki efek samping serius. Karena itu tak ada salahnya jika kita mulai menghitung detak jantung sendiri terutama saat istirahat untuk mencegah masalah kardiovaskuler dan menjaga jantung tetap sehat," ujar Ralph Brandis, kardiologis dan ketua dari American College of Cardiology.
Para ahli mengungkapkan jangan terlalu cuek terhadap tubuh. Dengan menjaga kadar kolesterol, melakukan aktivitas fisik dan mengukur detak jantung secara teratur serangan jantung bisa dihalau sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya yang tinggi untuk berobat.
No comments:
Post a Comment